Probabilitas dan statistik
Rumus untuk menentukan Sampling dengan beberapa Referensi Para Ahli (2 Referensi ahli Indonesia, 2 Ahli Luar)
Rumus Sampling 2 Ahli Indonesia
- Menurut Sugiyono
Sampling adalah suatu cara pengumpulan data yang sifatnya tidak
menyeluruh, yaitu tidak mencakup seluruh objek penelitian (populasi) akan tetapi sebagian saja dari populasi. Sugiyono (2014:116) menyatakan bahwa:
“Teknik sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel.”
Untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian,
terdapat berbagai teknik sampling yang digunakan. Dalam penelitian ini penulis menggunakan probability sampling dengan jenis simple random sampling.
Menurut Sugiyono (2014:118) bahwa:
Probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan
peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi sampel. Teknik sampel ini meliputi, simple random sampling, proportionate stratified random sampling, disproportionate stratified random, sampling area (cluster) sampling (sampling menurut daerah).
Jenis probability sampling yang digunakan dalam pengambilan sampel
pada penelitian ini adalah simple random sampling.
Menurut Sugiyono (2014:118) bahwa:
“Dikatakan simple (sederhana) karena pengambilan anggota sampel dari
populasi dilakukan secara acak tanpa memperhartikan strata yang ada
dalam populasi itu. Cara demikian dilakukan bila anggota populasi
dianggap homogen.”
Pada penelitian ini dilakukan teknik pengambilan sampel dengan
menggunakan simple random sampling, hal ini dilakukan karena anggota populasi 91 yakni staf pada divisi SPI dan divisi keuangan pada PT Pindad (Persero) memiliki peluang yang sama untuk dipilih menjadi sampel.
Rumus


Contoh Soal
Dalam menentukan jumlah sampel yang akan dipilih, penulis menggunakan tingkat kesalahan sebesar 5%, karena dalam setiap penelitian tidak mungkin hasilnya sempurna 100%, makin besar tingkat kesalahan maka semakin sedikit ukuran sampel. Jumlah populasi sebagai dasar perhitungan yang digunakan adalah 30 orang, dengan perhitungan sebagai berikut:

Sumber : http://repository.unpas.ac.id/5703/7/BAB%20III.pdf
Menurut Margono
Margono (2004: 125) menyatakan bahwa yang dimaksud dengan teknik sampling adalah cara untuk menentukan sampel yang jumlahnya sesuai dengan ukuran sampel yang akan dijadikan sumber data sebenarnya, dengan memperhatikan sifat-sifat dan penyebaran populasi agar diperoleh sampel yang representatif.

Sumber : http://digilib.unila.ac.id/11058/18/BAB%20III.pdf
Rumus Sampling 2 Ahli Luar
- Menurut Machin
Untuk menentukan jumlah sampel, perlu dipertimbangkan besaran error’s estimated atau kekeliruan sampling dan kuasa uji , (Machin, 1976) sehingga sampel minimal yang diambil secara acak dinyatakan dengan rumus berikut

Sumber : https://slideplayer.info/slide/12086593/
2. Menurut MAXIMUM METHODS
Sampel yang ditetapkan sebagai objek penelitian ditentukan ukurannya (Sample size) menggunakan rumusan dengan mempertimbangkan besaran error’s estimated atau kekeliruan sampling yang lazim diperkenankan yaitu sekitar 5% atau 10%, demikian juga Bound of error (BE) atau batas kesalahan maksimal dalam analisis sebesar 5% atau 10%, dengan kata lain peneliti memiliki keyakinan yang cukup (95 persen atau 90 persen) penetapan ukuran sampel minimal yang akan dipakai untuk analisis masalah didasarkan ukuran populasi yang diketahui (N diketahui). Dengan menetapkan asumsi diatas, maka sampel minimal yang diambil secara probabilitas, dinyatakan dengan rumus Maximum Methods, yaitu :

Contoh Soal

Sumber : https://slideplayer.info/slide/12086593/
Kesimpulan
Untuk Ahli Indonesia sebenarnya sama-sama menggunakan rumus yang sama dalam pencarian samplingnya. Mereka menggunakan rumus solvin, namun yang berbeda adalah pembagian cara pandang mengenai pengambilan sampling. dan metode yang di lakukan oleh keduanya.
Komentar
Posting Komentar